ASAL MUASAL “KEBAYA” SEBELUM ABAD KE-18
Diperkirakan asal kata kebaya adalah dari habaya, salah satu busana untuk perempuan Islam Melayu. Masuk ke Indonesia pada abad ke-18, seiring dengan intensifnya penyebaran agama Islam. Habaya yang kemudian disebut kebaya melengkapi kemben yakni busana tradisional perempuan Indonesia sebelum Islam masuk. Kebaya diadaptasi untuk menutup kemben, sebagai perwujudan busana ajaran Islam yang harus menutup aurat tubuh.
PENGARUH CINA DAN BELANDA, ABAD XVIII – XIX
Pada abad ini banyak perantau Cina tinggal di Indonesia. Dari selera berbusana Cina Peranakan muncul kebaya encim, yang mengadaptasi kebaya dengan teknik sulam, bagian dada tidak dilipat, ukuran kebaya lebih panjang hingga menutup pinggul. Keindahan kebaya ada pada jenis kain dan kehalusan sulam. Sementara, para noni Belanda yang lahir dan tumbuh di Indonesia, tak mau ketinggalan mengenakan kebaya. Pengaruh kebaya dari Belanda muncul pada pemakaian renda yang semula dikenal sebagai detail busana Eropa.
KEBAYA KARTINI, KEBAYA KREATIF
Pada jaman RA Kartini, mewariskan kebaya Kartini yang mirip dengan kebaya encim, namun memakai aksen lipatan pada bagian dada dan panjang kebaya menutup panggul. Pada jaman ini muncul Kutubaru, yakni penutup dada yang menghubungkan bagian kanan dan kiri kebaya. Variasi kreasi lainnya adalah kebaya mulai memendek sebatas pinggul. kebaya Kartini merupakan embrio pakem “Kebaya Indonesia”.
KEBAYA ETNIK KONTEMPORER
Pada pertengahan abad 20 hingga tahun 1980-an, di Indonesia mengenal Kebaya Betawi, Sunda, Padang, Yogyakarta, Surakarta, Jawa Timur, dan Bali. Spesifikasi kebaya etnik ini memunculkan aksesori dan ragam hias dari masing-masing daerah. Kebaya biasa dipadankan dengan kain tradisional setempat, misal kain batik, songket, tenun. Kreatifitas kebaya sekalipun sudah termasuk kontemporer, namun masih bersifat kedaerahan.
KEBAYA ERA “ANNE AVANTIE”
Fenomena kebaya di abad 21 muncul kebaya kreatif dan inovasi ala Anne Avantie yang merupakan tonggak baru eksplorasi garis rancang dan siluet kebaya. Kebaya Anne Avantie dengan Kebaya asimetrisnya, detail bordir, sulam, renda, payet, parel dan monte menembus garis batas kedaerahan tanpa kehilangan jati diri etnika dunia global.
Kebaya Pernikahan yang memiliki makna memikat, menarik hati, indah dan mempesona adalah budaya klasik pengantin Indonesia sejak zaman dahulu baik untuk pengantin Jawa, Sunda, Sumatra, atau daerah lainnya, tentunya dengan ciri khas daerah masing-masing. kebaya pengantin Aneka kreasi kebaya... baca selengkapnya
ASAL MUASAL “KEBAYA” SEBELUM ABAD KE-18 Diperkirakan asal kata kebaya adalah dari habaya, salah satu busana untuk perempuan Islam Melayu. Masuk ke Indonesia pada abad ke-18, seiring dengan intensifnya penyebaran agama Islam. Habaya yang kemudian disebut kebaya melengkapi kemben... baca selengkapnya
Kebaya Pengantin, Kebaya Modern & Citra Keindahan Busana kebaya pengantin dan citra keindahan wanita Indonesia merupakan satu rangkaian yang tak terpisahkan. Menampilkan sisi feminim melalui balutan kebaya, penataan rambut, serta pulasan tata rias wajah yang menciptakan kesan elegan, modern dan tetap... baca selengkapnya
History Kebaya Sejak dulu di zaman kolonial wanita Indonesia sudah memakai kebaya walaupun hanya di kalangan nigrat atau kerajaan saja. Bahkan wanita-wanita Eropa juga mulai mengenakan kebaya. Dengan berjalannya waktu kebaya berkembang dan akhirnya bisa dikenakan semua kalangan. Tak... baca selengkapnya
Bagi Anda yang ingin membuat Kebaya Pengantin | Baju Kebaya | Kebaya Pernikahan atau Kebaya jenis lainnya dengan nuansa Tradisional atau Internasional dan tinggal di kawasan Pondok Indah, Radio Dalam, Lebak Bulus, Pondok Pinang, Kemang, Cilandak, Prapanca, Kebayoran Baru, dan sekitarnya dapat mudah menjangkau kami. Bahkan bagi... baca selengkapnya